10 Film Jepang Terbaru yang Wajib Ditonton

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on GET LINK for destination
Congrats! Link is Generated

Tak kalah seru dari film-film barat atau Korea, Jepang juga kerap kali menghasilkan berbagai macam film hebat. Bahkan, beberapa film Jepang juga memiliki banyak variasi genre yang membuat penontonnya tidak bosan saat menontonnya.

Khususnya di tahun ini, banyak sekali pilihan film Jepang terbaru yang pastinya layak dan layak tonton. Tak hanya untuk mengisi waktu luang, beberapa film baru ini juga bisa dijadikan hiburan seru saat Anda sedang quality time bersama orang-orang terdekat.

Penasaran dengan daftar film Jepang terbaru? Showpoiler akan menjelaskannya untuk Anda di bawah ini.


1. Cloud (2024)

Ryosuke Yoshii bekerja di sebuah pabrik kecil sambil menjalankan bisnis reseller untuk menambah penghasilannya. Meskipun para seniornya mendorongnya untuk mengambil pekerjaan lain demi mendapatkan lebih banyak uang, Yoshii memilih untuk tetap pada jalannya saat ini.

Suatu hari, bosnya menawarinya posisi manajerial, tetapi Yoshii menolak tawaran itu dan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Sebaliknya, ia dan pacarnya, Akiko, memutuskan untuk pindah ke rumah di tepi danau untuk memulai hidup baru.

Meskipun demikian, bisnis reseller-nya mulai berkembang. Yoshii bahkan dapat mempekerjakan seorang pemuda setempat untuk membantu operasinya. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama, terutama ketika sekelompok misterius mengincar Yoshii dalam "permainan berburu" yang mematikan. Dalam sekejap, kehidupan Yoshii yang damai terusik.

2. Last Mile (2024)

Jepang dikenal aktif menyampaikan komentar sosial melalui berbagai karya seni, mulai dari film, drama, lukisan, lagu, hingga bentuk seni lainnya. Salah satu contoh menonjol adalah Last Mile, film karya Syuko Tsukahara yang mengkritik tajam eksploitasi perusahaan logistik di Jepang oleh pengecer daring besar.

Cerita dimulai pada bulan November, tepat sebelum Black Friday, salah satu acara belanja terbesar. Sebuah kotak kardus yang dikirim dari situs belanja global tiba-tiba meledak, memicu serangkaian pengeboman misterius yang menciptakan ketakutan di seluruh Jepang.

Erena Funato (Hikari Mitsushima), seorang manajer baru di gudang logistik besar, dan Ko Nashimoto (Masao Okada), manajer tim, mencoba mengendalikan situasi yang kacau. Mereka juga bekerja sama menggunakan berbagai taktik cerdik untuk mengungkap identitas pelaku di balik pengeboman tersebut.

3. Blue Period (Live Action) (2024)

Manga dan anime populer Blue Period akhirnya diadaptasi menjadi film live-action yang dirilis pada tahun 2024, dengan Gordon Maeda memerankan Yaguchi “Yato” Yatora, tokoh utama dalam cerita tersebut.

Yato adalah seorang siswa SMA yang cerdas dan disenangi banyak orang, tetapi merasa hidupnya hampa dan tanpa tujuan. Namun, setelah menyelesaikan tugas melukis di kelas seni, gairah hidupnya yang telah lama pudar tiba-tiba menyala kembali.

Untuk pertama kalinya, minat Yato yang terpendam muncul. Ia bahkan bertekad untuk masuk ke Universitas Seni Tokyo, yang memiliki rasio persaingan ketat yaitu 200:1. Yato bergabung dengan klub melukis di sekolahnya, menciptakan banyak karya yang indah, dan terus melatih keterampilannya agar dapat diterima di perguruan tinggi impiannya.

Namun, Yato menghadapi banyak tantangan, mulai dari teman-temannya yang berbakat, kurangnya pemahamannya tentang seni rupa, hingga perjuangan untuk mendapatkan persetujuan orang tuanya.

4. War of the Announcers the Movie (2024)

War of the Announcers the Movie diangkat dari kisah nyata, yang menggambarkan perjuangan dan konflik yang dialami oleh penyiar radio selama perang. War of the Announcers the Movie menyoroti peran mereka dalam propaganda dan hubungan yang rumit antara penyiaran dan perang.

Bagi masyarakat Jepang, Perang Pasifik dimulai dengan pengumuman radio dan diakhiri dengan siaran penyerahan diri Kaisar. Dua penyiar, Nobutaka Wada (Go Morita) dan Morio Tateno (Kengo Kora), terlibat dalam kedua peristiwa penting ini.

Pada tanggal 8 Desember 1941, Nobutaka menerima laporan pertama tentang perang dari Staf Kekaisaran, yang dibacakan dengan lantang oleh Morio. Hal ini juga membangkitkan semangat masyarakat Jepang. Sejak saat itu, Nobutaka dan Morio terus melaporkan kemenangan awal perang, yang memperkuat semangat juang masyarakat.

Namun, seiring berjalannya waktu dan situasi perang semakin memburuk, Nobutaka mulai meragukan kebenaran laporan Staf Kekaisaran. Prasangka ini juga menyebabkan pertengkaran dengan Morio. Nobutaka menghadapi dilema besar ketika dia harus membaca berita yang tidak lagi dia percayai.

5. What If Tokugawa Ieyasu Became Prime Minister? (2024)

Diadaptasi dari novel karya Manabe Akihito, film ini berlatar tahun 2020 saat dunia dilanda pandemi Covid-19. Film ini mengisahkan tentang wabah virus yang melanda kantor perdana menteri Jepang dan menyebabkan Perdana Menteri tersebut meninggal dunia secara tiba-tiba.

Pemerintah Jepang pun menanggapinya dengan langkah yang mengejutkan. Mereka memutuskan untuk menggunakan hologram AI guna menghidupkan kembali beberapa tokoh sejarah besar Jepang, membentuk apa yang mereka sebut sebagai "kabinet super".

Tokoh-tokoh tersebut antara lain Ieyasu Tokugawa, Ryoma Sakamoto, Nobunaga Oda, dan Hideyoshi Toyotomi. Kehadiran mereka menuai antusiasme besar di kalangan masyarakat, terutama saat kabinet mulai menerapkan kebijakan baru.

Di tengah situasi tersebut, Risa Nishimura, seorang reporter TV, berusaha mendapatkan wawancara eksklusif dengan salah satu tokoh legendaris, Sakamoto Ryoma. Namun, saat ia mendalami penyelidikannya, Risa mulai menemukan berbagai keanehan dan misteri yang tersembunyi di balik kabinet legendaris tersebut.

6. Run for Money the Movie: Tokyo Mission (2024)

Semasa SMA, Yamato, Eijiro, Ken, Riku, Yugo, dan Joji merupakan sahabat karib di tim atletik. Mereka bahkan mengenakan gelang yang senada sebagai simbol persahabatan mereka. Meski setelah lulus mereka berpisah, mereka dipertemukan kembali saat diundang untuk bergabung dalam kelompok Runaway.

Kelompok tersebut akan mengikuti perlombaan "Run for Money– Mission in Tokyo" untuk memenangkan hadiah sebesar 100 juta yen dengan mengalahkan semua peserta lainnya. Keenam sahabat tersebut setuju untuk mengikuti perlombaan tersebut.

Namun, ternyata perlombaan tersebut jauh lebih sulit dari yang mereka duga. Perusahaan yang menyelenggarakan perlombaan tersebut, Kronos, memilih mastergame baru yang membuat permainan tersebut semakin sulit, bahkan berbahaya.

Selama menjalankan misi, para peserta akan dikejar oleh para pemburu. Saat salah satu dari mereka tertangkap, mereka akan menghilang ditelan oleh bayangan misterius. Perlombaan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi permainan yang mematikan.

7. A Samurai in Time (2024)

Di Kyoto, menjelang akhir zaman Edo, samurai Takasaka Shinzaemon diberi misi rahasia untuk membunuh seorang samurai dari klan Choshu. Saat ia hendak menjalankan misinya, petir menyambarnya dan membuatnya pingsan. Saat Shinzaemon bangun, ia mendapati dirinya berada di studio TV modern yang sedang syuting drama zaman Edo.

Selain terkejut dengan kenyataan bahwa Keshogunan Edo telah runtuh 140 tahun yang lalu, Shinzaemon juga mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan dunia barunya. Awalnya, ia merasa putus asa dan ingin menyerah, tetapi berkat bantuan orang-orang baik di sekitarnya, semangat hidupnya perlahan kembali.

Shinzaemon memutuskan untuk menggunakan keterampilan pedangnya untuk beradaptasi dengan peran barunya sebagai samurai di acara TV tersebut, meskipun peran tersebut mengharuskannya untuk mengalami akhir yang tragis.

8. Teasing Master Takagi-san Movie (2024)

Jika versi dramanya mengangkat kisah Nishikata dan Takagi di sekolah menengah pertama, di film ini keduanya akan kembali bertemu saat mereka sama-sama dewasa.

Kini Takagi telah menjadi seorang guru. Ia memutuskan untuk magang di sekolah lamanya, SMP Momomi. Tanpa diduga, ia kembali bertemu dengan Nishikata yang juga bekerja di sana sebagai guru olahraga.

Pertemuan ini tentu saja membuat kebiasaan Takagi sejak SMP muncul kembali. Ia kembali menggoda Nishikata dengan kata-katanya yang manis. Keduanya pun saling membantu saat mengalami masalah dan di sinilah bunga cinta di antara keduanya kembali bersemi.

9. Buzzy Noise (2024)

Dalam film pertamanya, Takumi Kawanishi dari JO1 langsung dipasangkan dengan Hiyori Sakurada, seorang aktris yang telah menghiasi dunia film dan drama Jepang sejak tahun 2015. Dalam film ini, diceritakan bahwa keduanya hidup bertetangga.

Takumi sendiri memerankan karakter seorang pemuda kutu buku bernama Kiyosumi, yang menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian di rumah untuk membuat musik di komputernya. Namun, hidupnya berubah ketika tetangganya, Ushio (Hiyori Sakurada) mendengar musik Kiyosumi.

Ushio ingin lebih banyak orang mendengar musik yang dibuat Kiyosumi, jadi ia mendorong Kiyosumi untuk mulai membagikan musiknya kepada orang lain melalui media sosial. Dan benar saja, tak lama kemudian, musik Kiyosumi menjadi hits.

Kiyosumi bahkan diundang untuk membentuk sebuah band. Sayangnya, keadaan berubah ketika band Kiyosumi mulai kehilangan popularitas. Di saat yang sama, seorang produser menawari Kiyosumi kontrak yang fantastis untuk bakatnya. Sekarang, Kiyosumi harus memutuskan apa yang benar-benar ia inginkan untuk musiknya.

10. The Confession of the God (2024)

Asai Keisuke dan Ryu Ji Yong dulunya tergabung dalam klub pendakian gunung yang sama di universitas. Meski sudah 16 tahun berlalu sejak mereka lulus, mereka masih berteman baik. Mereka memutuskan untuk mendaki gunung bersama untuk mengenang sahabat mereka, Nishida Sayuri, yang meninggal dalam kecelakaan pendakian 16 tahun lalu.

Saat mendaki, mereka terjebak badai salju dan tersesat di tengah cuaca buruk. Ji Yong terluka dan mulai berpikir bahwa ia akan gagal mencapai puncak.

Keisuke berusaha menyemangati Ji Yong agar tidak menyerah. Beruntung mereka menemukan sebuah gubuk di pegunungan tempat mereka bisa berteduh sementara. Namun, di sinilah keanehan dimulai. Ji Yong tiba-tiba membocorkan sebuah rahasia kepada Keisuke. Dan sejak saat itu, perilaku Ji Yong menjadi sangat aneh. Ia bahkan beberapa kali mencoba menyakiti Keisuke.

Film ini merupakan versi live-action dari serial manga populer karya Nobuyuki Fukamoto yang terbit pada tahun 1998. Pada tahun 2024, studio Gaga Corporation tertarik untuk memproduksi film ini melalui Nobuhiro Yamashita sebagai sutradara.

Posting Komentar
close